Rabu, 05 Mei 2010

PAKU-PAKUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan paku (atau paku-pakuan, Pteridophyta atau Filicophyta), adalah satu divisio tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi. Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil sekarang ditambang orang sebagai batu bara. Salah satu anggota dari Pteridophyta ialah kelas Lycopodiinae ( paku kawat atau paku rambat ). Merupakan tumbuhan liar di pinggir-pinggir jalan, semak belukar atau di hutan-hutan,sering memanjat di pohon. Tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan dari ketinggian 100 m sampai 2.000 m di atas permukaan laut.

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana morfologi/ciri-ciri dari paku kawat ?

2. Bagaimanakah klasifikasi dari paku kawat ?

3. Bagaimana daur hidup paku kawat ?

4. Apakah manfaat dari paku kawat ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui morfologi/ciri-ciri dari paku kawat

2. Untuk mengetahui klasifikasi dari paku kawat

3. Untuk mengetahui daur hidup paku kawat

4. Untuk mengetahui manfaat dari paku kawat

1.4 Manfaat Penulisan

Dengan penulisan ini diharapkan agar pembaca memiliki pengetahuan dan dapat memahami tentang macam-macam manfaat yang terkandung dalam tumbuhan paku kawat. Selain itu, diharapkan pembaca dapat memanfaatkan paku kawat dengan benar agar dapat berguna bagi kehidupan manusia.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Morfologi/Ciri-Ciri dari Paku Kawat

Paku kawat mencakup 1.000 spesies tumbuhan paku. Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis dan subtropis. Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah. Anggota paku kawat memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun tumbuhan paku kawat berukuran kecil, tersusun rapat, majemuk, menyirip ganjil, helaian daun bentuk bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata atau bergerigi, panjang 1-3 cm,lebar 0,5-2 cm, pertulangan menyirip, permukaan halus,licin, hijau.. Batangnya bulat, liat, kaku, hijau kecoklatan.Sporangium terdapat pada sporofil yang tersusun membentuk strobilus pada ujung batang. Strobilus berbentuk kerucut seperti konus pada pinus. Sorus terdapat dibawah permukaan daun bagian tepi, terdapat pada daun-daun yang tertile, tersusun melingkar disemua tepi daun, berwarna putih kekuningan. Akarnya serabut, liat, kaku, berwarna coklat kehitaman.Oleh karena itu paku kawat disebut juga pinus tanah. Gametofit paku kawat berukuran kecil dan tidak berklorofil. Gametofit memperoleh makanan dari jamur yang bersimbiosis dengannnya. Gemetofit paku kawat ada yang uniseksual, yaitu mengandung anteridium saja atau arkegonium saja. Gametofit paku kawat juga ada yang biseksual, yaitu mengandung anteridium dan arkegonium. Gametofit uniseksual terdapat pada Selaginella. Selaginella merupakan tumbuhan paku heterospora sedangkan gametofit biseksual terdapat pada Lycopodium. Untuk lebih jelasnya lihatlah gambar paku kawat dibawah ini :

2.2 Klasifikasi dari Paku Kawat

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas: Pteridopsida
Sub Kelas: Schizaeatae
Ordo: Schizaeales
Famili:
Lygodiaceae
Genus:
Lygodium
Spesies: Lygodium scandens (L.) Sw

2.3 Daur Hidup Paku Kawat

Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) juga memiliki daur seperti ini tetapi telah berevolusi lebih jauh sehingga tahap gametofit tidak mandiri. Spora yang dihasilkan langsung tumbuh menjadi benang sari atau kantung embrio.

Metagenesis Tumbuhan Paku

Arkegonium (n)

Spora (n)

Mitosis

Protalus atau protalium (n)

(gametofit)

Anteridium (n)

Sel telur (n)

Spermatozoid (n)

Zigot (2n)

Tumbuhan paku (2n)

(sporofit)

Sporangium

Spora (n)

Meiosis

2.4 Manfaat dari Paku Kawat

Paku kawat mempunyai manfaat penting dalam kehidupan manusia antara lain :

1. Lycopodium carinatum digunakan sebagai pencuci rambut

2. Lycopodium clavatum digunakan sebagai pembungkus pil

3. Lycopodium cernuum digunakan sebagai obat batuk, kulit, bisul

4. Lycopodium powder digunakan sebagai lampu kilat untuk pemotretan pada zaman dulu.

Contoh gambar :

Lycopodium carinatum



Lycopodium cernuum

Lycopodium clavatum

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Paku kawat mencakup 1.000 spesies tumbuhan paku. Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis dan subtropis. Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah. Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, . Gametofit paku kawat berukuran kecil dan tidak berklorofil. Gametofit memperoleh makanan dari jamur yang bersimbiosis dengannnya. Paku kawat mempunyai fungsi sebagai: pencuci rambut, pembungkus pil, obat batuk, kulit, bisul dan lampu kilat untuk pemotretan pada zaman dulu.

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah dkk. 2007. Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta : Esis

www.wikipedia.com diakses tgl 11 juni 2009

www.plantmor.com diakses tgl 11 juni 2009

WWW. My Blog » Blog Archive » TUMBUHAN PAKU.htm diakses tgl 11 juni 2009

1 komentar: