KLASIFIKASI DAN NOMENKLATUR
A. KLASIFIKASI
Dasar-dasar klasifikasi dan tata nama
Karena adanya diversity ( keanekaragaman ) untuk memudahkan studi dan mengkomunikasikan dengan orang lain.
Klasifikasi : Penggolongan organisme menjadi kelompok-kelompok berdasarkan adanya hubungan secara konfigurasi, similarity atau keduanya.
Taksonomi : kajian teoritis mengenai klasifikasi yang mencakup dasar-dasar , prinsip-prinsip, prosedur dan hokum-hukumnya.
Sistematik : Ilmu pengetahuan tentang jenis dan keanekaragaman organism dengan segala sesuatu yang terkait.
Klasifikasi fenetik berdasarkan ( kekerabatan) merupakan hasil dari numerical taksonomi.
Klasifikasi cladishe contohnya fosil
ILMU PENGETAHUAN TENTANG KEANEKARAGAMAN ORGANISME
Kriteria klasifikasi hewan ;
1. Jumlah sel penyusun tubuh hewan
- satu sel ( uniseluler )
- banyak sel ( multi seluler )
2. Jaringan penyusun tubuh ( jaringan embrional )
- dua jaringan embrional ( diploblastik )
- tiga jaringan embrional (triploblastik )
3. Saluran pencernaan makanan
- tidak punya saluran pencernaan
- punya saluran pencernaan
4.
- tidak punya coelom
- ada coelom
5. Segmentasi tubuh
- nonmetamerik
- metamerik
Strobilasi pada cacing pita →dalam proses pembentukan proglotid masing-masing segmen memiliki sifat hampir sebagai individu dalam kaitan reproduksi.
6. Berdasarkan skeleton ( rangka )
- eksoskeleton ( rangka luar )
- endoskeleton ( rangka dalam )
7. Apondage (anggota gerak tubuh)
- banyak
- sepuluh buah
- enam buah
8. Bentuk tubuh → simetri
- bilateral
- radial
- biradial
- sperietal
- asymetri
Sejarah Perkembangan Taksonomi
1. Zaman Pro Aristoteles
Sebelum ilmu-ilmu lain, taksonomi lebih berkembang.
Hal ini ini disebabkan karena :
1. manusia punya naluri untuk bersistem
2. curiosity
Penggolongan berdasarkan bermanfaat atau tidaknya
2. Zaman Aristoteles ( 640 SM )
Dalam buku “Historia Animalum” penggolongannya ;
1. Hewan berdarah
2. hewan tidak berdarah
Penggolongan dilanjutkan oleh Theopratus ( muridnya ) yang dianggap sebagai “Bapak Botani” dalam historia plantarum
Penggolongan tumbuhan :
1. herba
2. semak
3. perdu
4. pohon
3. Zaman Pasca-Aristoteles
Problematika yang banyak muncul dalam taksonomi :
1. Satu organisme diberi nama banyak ( synonym )
2. Satu nama untuk lebih dari satu organism ( homonym )
3. Deskripsi ( nama yang diberikan ) panjang-panjang
Sejarah Perkembangan Klasifikasi
Telah dirintis sejak jaman yunani kuno yang didasarkan azas dasar kebutuhan :
1. tumbuhan sandang
2.tumbuhan pangan
3. tumbuhan obat
1. Zaman Theopratus ( berdasarkan pada morphologi )
1. semak
2. perdu
3. pohon
4. herba
2. Zaman Carrolus Linnaeus ( 1707-1778 )
Dibedakan atas dasar alat reproduksi seksual.
1. tumbuhan tak berbunga
1.1 alga
1.2 fungi
1.3 lumut
1.4 paku
2. tumbuhan berbunga
2.1 stamen 1-20
2.2 stamen pendek
2.3 stamen berlekatan atau tidak
2.4 stamen dan putik melebur jadi Saturday
2.5 bunga tak sempurna
Dasar lain ;
- Morphologi
- Daerah penyebaran geografis
- Lingkungan hidup
Penggolongan ini selanjutnya akan disebut dengan penggolongan atau system artificial.
3. Zaman Sesudah Charles Darwin
Disamping penggolongan berdasarkan hal-hal diatas juga diklasifikasikan berdasarkan hubungan kekerabatan, yang disebut “system filogeni”
1. ada beberapa yang baru muncul dan ada pula yang punah
2. keterbatasan indra manusia menyebabkan adanya pandangan yang bervariasi.
3. klasifikasi tak akan pernah berhenti karena selalu diikuti oleh penemuan-penemuan baru
4. evolusi dapat bersifat ;
1. prognesif, mengikuti perkembangan habitat
2. reprognesif, sifat yang sudah ditinggalkan dapat muncul lagi secara tiba- tiba.
TATA NAMA ( NOMENKLATUR )
Tata nama ( nomenklatur ) adalah cara pemberian nama untuk suaty organisme.
Nama : - untuk membedakan
- Berkaitan dengan salah satu sifat
Contoh :
Oscilatoria → gerak oscilatorris
Binominal nomenclature
Pertama kali diperkenalkan oleh Casper Bauhim dalam buku “ Pinax Theatri Botanici “ ( 1623 )
Carolus Van Linnaeus menerapkan aturan Bauhim secara konsisten dalam buku :
Species plantarum ( 1753 )
Baru berlaku 1867 : tumbuhan
Baru berlaku 1898 ; hewan
International Code of Zoological Nomenclature ; ICZN
International Code of Botanical Nomenclature : ICBN
International Code of Nomenclature for Bacteria : ICBN
Prinsip umum tata cara penamaan :
1. Masing-masing kode bersifat independen ( berdiri sendiri )
2. nama nama taxa harus dalam bahasa latin atau bersumber dari bahasa lain yang dilahirkan
3. taksa dari kategori tertentu hanya memiliki satu nama yang benar
4. nama yang dipubikasikan lebih dahulu ( prinsip prioritas )
5. tidak boleh ada dua taksa / lebih yang memiliki nama yang sama.
Aturan Binominal Nomenklature
1. nama spesies terdiri dari dua kata / nama yang berasal dari bahasa latin
Nama I ; penunjuk genus, dimulai huruf capital
Nama II ; penunjuk spesies, dimulai dengan huruf kecil
2. nama genus, subgenus dan section terdiri dari kata benda dan singular
3. nama taxon diatas kategori genus terdiri dari nama benda dan jamak.